Renungan 7 Maret 2017
TIME
Pernahkah kita mengeluh bahwa waktu yang ada, 24 jam ini tidak cukup, atau setidaknya mendengar orang berkata seperti itu? Kita meminta tambahan waktu, kalau bisa 36 jam, tetapi percayalah bahwa kalaupun waktu diperpanjang seperti itu, kita nanti pasti masih akan mengeluh minta tambah. Manajemen waktu adalah sesuatu yang sangat penting yang ironisnya seringkali kita abaikan. Banyak orang yang bermalas-malasan selagi masih ada waktu lalu kalang kabut ketika deadline atau batas waktu tiba. Ini contoh yang akan terjadi jika kita menyepelekan manajemen waktu. Atau ada pula yang menebar janji ke mana-mana tanpa memperhitungkan aspek waktu dan kesanggupan, lalu janji itu pun menjadi lentur seperti karet, atau bahkan malah berantakan sama sekali. Itu pun juga contoh akan apa yang terjadi jika kita tidak melakukan manajemen waktu.
Dalam hal manajemen waktu kita bisa belajar dari salah satu tokoh yang punya peran dalam penyebaran berita Kerajaan bagi orang-orang non Yahudi yaitu Paulus. Jika melihat bagaimana kesibukan Paulus dalam pelayanan termasuk berbagai resiko-resiko besar yang harus ia hadapi, rasanya Paulus berhak untuk diberi kelonggaran untuk tidak lagi perlu bekerja. Tetapi lihatlah bahwa Paulus sama sekali tidak meminta hak khusus untuk tidak bekerja, meski waktu dan fisiknya sudah terkuras habis untuk terus berjalan membawa kabar keselamatan dari satu tempat menuju tempat yang lain.Untuk apa Ia melakkannya? Hanya untuk Tuhan.
Kita juga bisa belajar dari Tuhan Yesus sendiri. Tidak hanya satuan, puluhan atau ratusan, dalam waktu-waktu tertentu Yesus harus menangani ribuan orang sekaligus. Sebuah pekerjaan yang tidak gampang harus Dia lakukan untuk menggenapi kehendak BapaNya hanya dalam rentang waktu yang terbilang sangat singkat. Besarnya belas kasih yang Dia miliki membuatNya harus merespon begitu banyak orang. Tidak jarang pula kita melihat Yesus melayani satu orang saja. Sampai larut malam pun Yesus tidak menolak orang yang datang kepadaNya seperti yang bisa kita lihat dari kisah Nikodemus yang dicatat Yohanes secara lengkap dalam Yohanes 3:1-21. Apabila Yesus tidak pintar-pintar memanajemen waktu, Dia tidak akan sanggup menjalani itu karena biar bagaimanapun Dia hadir ke dunia mengambil rupa sebagai Anak Manusia seperti halnya kita. Maka dari itu kita harus belajar memanajemen waktu dan menghargai waktu yang Tuhan berikan.
JOKES
“Apakah kamu berdoa tadi malam, Nak?” tanya seorang Guru Sekolah Minggu, pada seorang anak Sekolah Minggu.
“Tentu saja, Pak,” jawab anak itu lantang.
“Apakah kamu juga selalu berdoa di pagi & siang hari?”
“Ah, ya enggak dong, Pak!” katanya spontan, “Kan saya menjadi seorang penakut cm waktu2 tertentu aja.”
“Haahhh…!!!” ucap Guru Sekolah Minggunya kaget… #tepokjidat ..
Berdoa itu setiap saat jangan cuma pas butuh aja ..
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, efesus 6:18
Sharing Artikel
Thing Named Time
Oleh: James.s Samosir
“You may delay, but time will not.” – Benjamin Franklin
Kalau ngomonging soal waktu apa yang bakal terlintas di pikiran kalian ? Kalau buat gua sih waktu itu hal yang gak kelihatan tapi sering ditunggu sama orang-orang tapi sering juga dihindari sama orang-orang. Waktu itu bisa manis kayak madu, apalagi kalau nungguin buat ketemu orang-orang yang kita sayang pengen cepat-cepat rasanya, tapi bisa menyeramkan kayak teror yang buat gelisah hati terutama saat deadline tugas udah dekat hehehe.
Setiap hari kita selalu ketemu sama waktu dari mulai kita bangun tidur sampai kita tidur manis lagi. Waktu selalu menemani kita, setiap detik yang dikumpulin jadi menit terus makin banyak jadi jam lama-lama jadi hari terus minggu kemudian bulan dan jadilah tahun. Kita gak bisa menghindar dari waktu karena menurut gua waktu adalah hal yang luar biasa yang ada dimana aja dan kadang dia membuai tapi kadang juga dia kejam maka dari itu kita sering kali menyia-nyiakan waktu kita dengan hal-hal yang tak membangun sama sekali dan takut terhadap hal yang belum terjadi atau sering disebut masa depan.
Kehebatan dari waktu sering kali buat manusia jadi lupa kalau ada yang lebih hebat, berkuasa walaupun sama-sama gak keliahatan. Namanya Tuhan. Dia bisa berbuat apa saja kapan saja dan dimana saja tapi kehebatan-Nya sangat sering tak tergubris oleh pikiran manusia yang udah termakan oleh waktu padahal Tuhan selalu memikirkan “setiap individu yang ada di dunia ini”. Coba kalian buat deh daftar kegiatan satu hari. Lihat berapa lama kalian lebih memikirkan waktu daripada Tuhan ?